SEJARAH KOTA MAGELANG
Kota Magelang memiliki sejarah panjang
dan menarik. Nama Magelang sendiri bertolak belakang dari berbagai sumber,
seperti cerita rakyat, dongeng, legenda dan sebagainya. Ada yang berpendapat
bahwa nama Magelang itu berasal dari kisah datangnya orang Keling (Kalingga) ke
Jawa yang mengenakan hiasan gelang di hidungnya. Kata gelang mendapat awalan
“ma” yang menyatakan kata kerja memakai atau menggunakan, maka berarti “memakai
gelang”. Jadi Magelang berarti daerah yang didatangi orang-orang yang
menggunakan atau memakai gelang. Adalagi yang berpendapat bahwa Magelang itu
berasal dari kisah dikepungnya Kyai Sepanjang oleh prajurit Mataram secara
“temu gelang” atau rapat berbentuk lingkaran. Ada pula yang mengaitkan nama
Magelang itu dengan kondisi geografis daerah Kedu “cumlorot” yang ternyata
semakna dengan kata gelang. Berawal dari sebuah desa perdikan “Mantyasih” yang
mengandung arti beriman dalam cinta kasih. Penetapan desa Mantyasih tertulis
pada Prasasti Mantyasih tertulis pada Prasasti Mantyasih tanggal 11 April 907 M
oleh Raja Dyah Balitung yang kemudian menjadi dasar penetapan Hari Jadi
Magelang. Desa tersebut kemudian berada di sebelah barat Kota Magelang dengan
nama Meteseh di wilayah Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang. Daerah perdikan
ini dulu disebut Kebondalem, yang berarti kebun milik Raja, yaitu Sri5 Sunan
Pakubuwono dari Surakarta. Tanah yang membujur ke selatan dari kampung
Potrobangsan sampai kampung Bayeman sekarang, dulunya adalah kebun kopi,
rempah, buah-buahan dan sayur-sayuran termasuk bayam atau “bayem” dalam bahasa
Jawa. Sisa-sisa pernah adanya kebun itu masih dapat dilihat dari
nama-namatempat seperti : Kebondalem, yaitu sebuah kampung di Kelurahan
Potrobangsan, Botton Kopen dahulu adalah kebun kopi, Kebonpolo atau kebun pala,
Kemirikerep/Kemirirejo bekas kebun kemiri, Jambon bekas kebun jambu, Bayeman
bekas kebun bayam, Pucangsari bekas kebun pohon pucang, Kebonsari bekas kebun
yang indah ditanami bermacam-macam tumbuhan, Jambesari kebun yang ditanami
pohon pinang/jambe, Karet bekas kebun pohon karet. Ketika Inggris menguasai
Magelang pada abad ke-18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintah
setingkat kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danoekromo sebagai bupati
pertama dengan gelar Raden Tumenggung Danoeningrat. Bupati ini pulalah yang
kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membuat alun-alun, bangunan
tempat tinggal bupati serta sebuah masjid dan gereja GPIB Jalan Alun-alun
Utara. Dalam perkembangan selanjutnya, dipilihlah Magelang sebagai ibukota
Karesidenan Kedu pada tahun 1818 karena letaknya yang startegis, dilalui jalan
raya yang menuju Yogyakarta. Setelah pemerintah Inggris takluk oleh Belanda,
Kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah Belanda, kota ini dijadikan
pusat lalu lintas perekonomian untuk kawasan Jawa Tengah bagian selatan
sehingga mendorong perkembangan kota. Selain karena letaknya yang strategis,
udara Magelang juga nyaman serta memiliki pemandangan indah, sehingga oleh
Belanda kota ini dijadikan Kota Magelang Militer. Pemerintah Belanda terus
melengkapi sarana dan prasarana perkotaan. Menara air minum dibangun di
tengah-tengah kota pada tahun 1918, perusahaan listrik mulai beroperasi tahun
1927, dan jalan-jalan arteri diperkeras dan diaspal. Kota Magelang diberikan
status sebagai Kota Magelang Gemeente pada 1 April 1906 dan dipimpin oleh
seorang Belanda yang menjabat sebagai Burgemeester. Burgemeester inilah yang
sekarang disebut Walikota. Perkembangan jaman menuntut dibangunnya berbagai
sarana dan prasarana kota. Sarana dan prasarana air bersih, penerangan,
perbankan, tempat-tempat makan-minum, tempat hiburan dan rekreasi serta yang
lain terus berkembang sebagaimana layaknya sebuah kota yang penuh dengan
dinamika. (dari Buku Panduan Wisata Kota Magelang) LETAK KOTA MAGELANG Kota
Magelang terletak di antara 70 LS dan 110 BT, ,merupakan salah satu kota di
Jawa Tengah yang menempati posisi sangat strategis, yaitu terletak tepat di
tengah pulau Jawa dan berada di persimpangan poros utama : Yogyakarta-Semarang,
Yogyakarta-Wonosobo, Semarang-Kebumen-Cilacap. Jaraknya 65 km dari Semarang dan
42 km dari Yogyakarta. Dikelilingi oleh gunung-gunung dan bukit seperti :
Sindoro, Sumbing, Perahu, Telomoyo, Merbabu, Merapi, Andong dan Menoreh, serta
terdapat sebuah bukit kecil ” Bukit Tidar ” di jantung kota dengan ketinggian ±
500 m dari permukaan laut, menyebabkan Magelang beriklim sejuk, dengan
temperatur antara 250270 Celcius. Dua buah sungai, Progo dan Elo membatasi
wilayah ini di sebelah barat dan timur. ARTI LAMBANG KOTA MAGELANG Padi dan
kapas berarti kemakmuran, cukup sandang dan pangan. Paku di atas simpang tiga
berarti: a. Paku menggambarkan Gunung Tidar sebagai pakuning Pulau Jawa. b.
Simpang tiga menggambarkan letaknya dipertemukan dari tiga jurusan yaitu
Semarang, Purworejo dan Yogyakarta. Bintang besar ditengah-tengah berarti
rakyat Magelang ber-Pancasila atau rakyat Magelang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
Topi baja di atas buku berarti adanya pendidikan ABRI, Kota Militer dan
merupakan pusat pendidikan umum. Warna dasar ada 5 yaitu Hijau, Merah Tua,
Putih, Kuning Emas dan Hitam yang berarti: a. Hijau: Lambang kesuburan dan
kemakmuran. b. Merah Tua: Lambang keberanian/revolusioner. c. Putih: Lambang
kesucian/kejujuran/kebersihan. d. Kuning Emas: Lambang keagungan/kebahagiaan.
e. Hitam: Lambang keadilan, kuat/sentausa (langgeng). Bambu runcing diatas
dasar merah tua berarti keberanian dan kekuatan rakyat, berdasarkan sejarah
perjuangan rakyat dalam mengusir Belanda, Inggris dan Gurkha dalam revolusi
fisik yang diwarisinya dari perjuangan Pangeran Diponegoro. Padi berjumlah 17
butir berarti tanggal 17. Kapas berjumlah 8 pucuk berarti bulan 8 atau Agustus.
Dua buah bambu runcing, yang satu beruas empat dan yang lain beruas lima
berarti tahun 1945. KOTA MAGELANG SAAT MALAM HARI Sejarah Amerika Serikat
Amerika Serikat terbentuk dari 13 bekas koloni Inggris selepas Revolusi Amerika
setelah deklarasi kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1776. Pada asalnya, struktur
politiknya ialah sebuah konfederasi. Tetapi selepas debat yang lama dan
terbentuknya Konstitusi Amerika Serikat, koloni ini akhirnya sepakat untuk
membentuk negara federasi. Pada abad ke-19 kekuatan AS meluas di seluruh benua
Amerika Utara. Melalui paksaan, kekuatan militer, dan diplomasi, AS memperoleh
banyak negara-negara bagian lain di dalam dan di luar negara seperti Kuba dan
Filipina. Walaupun begitu, negara ini mengalami masalah sosial yang buruk.
Dalam usaha untuk mengembangkan wilayah kekuasaan kaum kulit putih, kaum
pribumi Indian telah dijadikan korban. Melalui kekuatan militer, pemusnahan,
penyingkiran serta pembangunan daerah reservasi, kaum pribumi Indian telah
disingkirkan. Di sebelah selatan, masih ada sistem perbudakan dengan kaum kulit
hitam sebagai warga kelas kedua. Diskriminasi terhadap kaum berwarna merupakan
salah satu sebab terjadinya perang saudara antara negara bagian-negara bagian
Utara dan Selatan. Walaupun sistem perbudakan telah dihapuskan selepas
kekalahan negara-negara bagian Selatan, diskriminasi warna kulit terus
merajalela sehingga ke pertengahan abad ke-20. Sewaktu era tersebut, negara ini
terus maju menjadi sebuah penguasa perindustrian dunia, yang berterusan
sehingga ke abad-20, dikenal sebagai Abad Kegemilangan Amerika atau the
American Century. Dalam abad ini pengaruh Amerika semakin meluas di arena internasional
dan menjadi pusat inovasi serta teknologi terunggul di dunia ketika itu.
Beberapa sumbangan teknologinya termasuk telepon, televisi, komputer, Internet,
senjata nuklir, kapal terbang dan perjalanan angkasa luar. Negara ini telah
mengalami beberapa pengalaman pahit seperti Perang Saudara Amerika (1861-1865)
dan kejatuhan ekonomi yang buruk sewaktu "Great Depression"
(1929-1939) yang bukan saja melanda Amerika malah hampir seluruh dunia.
Pengalaman terbaru yang paling menyedihkan ialah serangan 9/11 pada 11
September 2001 di World Trade Center, New York, di mana hampir tiga ribu orang
terbunuh akibat serangan teroris. Dari segi sejarah, negara ini telah terlibat
dalam beberapa perang dunia yang besar, dari Perang 1812 menentang Inggris, dan
berpakta pula dengan Inggris sewaktu Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Pada
era 1960-an Amerika terlibat di dalam Perang Dingin menentang kekuatan besar
yang lain yaitu Soviet serta pengaruh komunisme. Dalam usaha membendung
penularan komunisme di Asia, AS dalam Perang Korea, Vietnam dan terakhir di
Afganistan. Selepas kejatuhan dan perpecahan Soviet, AS bangkit menjadi sebuah
kekuatan ekonomi dan militer yang terkuat di dunia. Sewaktu tahun 1990-an, AS
menobatkan dirinya sebagai polisi dunia dan tentaranya beraksi di Kosovo,
Haiti, Somalia dan Liberia, dan Perang Teluk Pertama terhadap Irak yang
menginvasi Kuwait. Selepas serangan teroris pada 11 September 2001 di World
Trade Center dan Pentagon, AS melancarkan serangan balasan terhadap Afganistan
dan menjatuhkan negara Taliban di sana dan pada tahun 2003 melancarkan Perang
Teluk Kedua terhadap Irak untuk menyingkirkan rezim Saddam Hussein. SEJARAH
KOMPUTER Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah
yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan
orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa
alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri.
Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah
aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak
berhubungan dengan matematika. Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti
slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai
semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk
arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses
informasi" atau "sistem pengolah informasi." Saat ini, komputer
sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih,
sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam
sejarah komputer. 3000 SM Penggunaan Abakus/Sempoa - Sejarah Sempoa atau Abakus
876 M Pemakaian Simbol Angka Nol - Sejarah Penemuan Angka Nol 1620 Mistar
Hitung oleh Edmund Gunter - Mistar Hitung dan Mesin Hitung 1642 Kalkulator
Mekanik oleh Blaise Pascal - Penemu Kalkulator 1694 Mesin Hitung Biner oleh
Gottfried Leibniz - Penemu Sistem Bilangan Biner Modern Komputer Pertama1832
Komputer Mesin Pertama dengan instruksi internal oleh Charles Babbage - Penemu
Komputer Mesin Pertama 1854 Bentuk Dasar Aplikasi Komputer / Logika Simbolis
oleh George Boole - Pelopor Ilmu Komputer 1857 Pita Kertas Kontinyu Penyimpan
dan Pembaca Data oleh Sir Wheatstone 1896 Tokoh Ilmuwan Penemu -
http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com Tabulating Machine Company oleh Herman
Hollerith - Penemu Mesin Tabulasi Kartu Data 1918 Mesin Penghitung berdasar
angka biner 1 dan 0 ABC1937 Komputer Digital Elektronik Pertama oleh John
Atanasoff - Penemu Komputer Elektronik Pertama 1938 Komputer Z3 - Komputer
Pertama Kode Biner oleh Konrad Zuse - Bahasa Pemograman Tingkat Tinggi Pertama
1949 ENIAC - Electronic Numerical Integrator And Computer oleh John Mauchly -
Perancang Komputer ENIAC 1953 IBM memproduksi Komputer model 560 secara masal -
Howard Aiken - IBM 1956 IBM mengembangkan Hard Drive pertama RAMAC 1960
Komputer Komersial Pertama dilengkapi Keyboard dan Monitor 1963 Douglas
Engelbart mengembangkan Mouse pada SRI 1968 Intel Didirikan 1976 Steve Jobs dan
Steve Wozniak mendirikan Apple Computer 1977 Bill Gates dan Paul Allen
mendirikan Microsoft 1978 WordStar dikeluarkan 1980 dBase II muncul di pasar
1981 IBM PC dengan sistem operasi MS DOS 1983 IBM PC dengan menggunakan Hard
Drive 1984 CD ROM mulai muncul 1985 Microsoft mengembangkan Windows 1.0 untuk
IBM PC 1988 Microsoft merilis Windows 2.03 1989 Tim Berners Lee menemukan World
Wide Web 1990 Intel memperkenalkan Chip i486 & Windows versi 3.0 1995
Microsoft memperkenalkan Windows 95 & Office 95 1999 E-commerce berkembang
pesat 2000 Krisis Y2K - Millennium Baru Daftar Tokoh Ilmuwan Komputer Sejarah
Perkembangan Komputer.doc - Download (419 kb) Google Search : Sejarah
Perkembangan Komputer Artikel Biografi : Sejarah Perkembangan Komputer | Tokoh
Ilmuwan Penemu Sejarah Perkembangan Komputer : 9 out of 10 based on 234 ratings
- 72 review - Tokoh Ilmuwan Penemu -
http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2010/04/sejarah-perkembangan-komputer.html
SEJARAH KOTA MAGELANG
Kota Magelang memiliki sejarah panjang dan menarik. Nama
Magelang sendiri bertolak belakang dari berbagai sumber, seperti cerita rakyat,
dongeng, legenda dan sebagainya. Ada yang berpendapat bahwa nama Magelang itu
berasal dari kisah datangnya orang Keling (Kalingga) ke Jawa yang mengenakan
hiasan gelang di hidungnya. Kata gelang mendapat awalan “ma” yang menyatakan
kata kerja memakai atau menggunakan, maka berarti “memakai gelang”. Jadi
Magelang berarti daerah yang didatangi orang-orang yang menggunakan atau
memakai gelang.
Adalagi yang
berpendapat bahwa Magelang itu berasal dari kisah dikepungnya Kyai Sepanjang
oleh prajurit Mataram secara “temu gelang” atau rapat berbentuk lingkaran. Ada
pula yang mengaitkan nama Magelang itu dengan kondisi geografis daerah Kedu
“cumlorot” yang ternyata semakna dengan kata gelang. Berawal dari sebuah desa
perdikan “Mantyasih” yang mengandung arti beriman dalam cinta kasih. Penetapan
desa Mantyasih tertulis pada Prasasti Mantyasih tertulis pada Prasasti
Mantyasih tanggal 11 April 907 M oleh Raja Dyah Balitung yang kemudian menjadi
dasar penetapan Hari Jadi Magelang. Desa tersebut kemudian berada di sebelah
barat Kota Magelang dengan nama Meteseh di wilayah Kecamatan Magelang Utara Kota
Magelang.
Daerah perdikan
ini dulu disebut Kebondalem, yang berarti kebun milik Raja, yaitu Sri5 Sunan
Pakubuwono dari Surakarta. Tanah yang membujur ke selatan dari kampung
Potrobangsan sampai kampung Bayeman sekarang, dulunya adalah kebun kopi, rempah,
buah-buahan dan sayur-sayuran termasuk bayam atau “bayem” dalam bahasa Jawa.
Sisa-sisa pernah adanya kebun itu masih dapat dilihat dari nama-namatempat
seperti : Kebondalem, yaitu sebuah kampung di Kelurahan Potrobangsan, Botton
Kopen dahulu adalah kebun kopi, Kebonpolo atau kebun pala,
Kemirikerep/Kemirirejo bekas kebun kemiri, Jambon bekas kebun jambu, Bayeman
bekas kebun bayam, Pucangsari bekas kebun pohon pucang, Kebonsari bekas kebun
yang indah ditanami bermacam-macam tumbuhan, Jambesari kebun yang ditanami
pohon pinang/jambe, Karet bekas kebun pohon karet.
Ketika Inggris
menguasai Magelang pada abad ke-18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat
pemerintah setingkat kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danoekromo sebagai
bupati pertama dengan gelar Raden Tumenggung Danoeningrat. Bupati ini pulalah
yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membuat alun-alun,
bangunan tempat tinggal bupati serta sebuah masjid dan gereja GPIB Jalan
Alun-alun Utara. Dalam perkembangan selanjutnya, dipilihlah Magelang sebagai
ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818 karena letaknya yang startegis,
dilalui jalan raya yang menuju Yogyakarta.
Setelah
pemerintah Inggris takluk oleh Belanda, Kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh
pemerintah Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian untuk
kawasan Jawa Tengah bagian selatan sehingga mendorong perkembangan kota. Selain
karena letaknya yang strategis, udara Magelang juga nyaman serta memiliki
pemandangan indah, sehingga oleh Belanda kota ini dijadikan Kota Magelang
Militer. Pemerintah Belanda terus melengkapi sarana dan prasarana perkotaan.
Menara air minum dibangun di tengah-tengah kota pada tahun 1918, perusahaan
listrik mulai beroperasi tahun 1927, dan jalan-jalan arteri diperkeras dan diaspal.
Kota Magelang
diberikan status sebagai Kota Magelang Gemeente pada 1 April 1906 dan dipimpin
oleh seorang Belanda yang menjabat sebagai Burgemeester. Burgemeester inilah
yang sekarang disebut Walikota.
Perkembangan
jaman menuntut dibangunnya berbagai sarana dan prasarana kota. Sarana dan
prasarana air bersih, penerangan, perbankan, tempat-tempat makan-minum, tempat
hiburan dan rekreasi serta yang lain terus berkembang sebagaimana layaknya
sebuah kota yang penuh dengan dinamika. (dari Buku Panduan Wisata Kota
Magelang)
LETAK KOTA MAGELANG
Kota Magelang terletak di antara 70 LS dan 110 BT,
,merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menempati posisi sangat
strategis, yaitu terletak tepat di tengah pulau Jawa dan berada di persimpangan
poros utama : Yogyakarta-Semarang, Yogyakarta-Wonosobo,
Semarang-Kebumen-Cilacap. Jaraknya 65 km dari Semarang dan 42 km dari
Yogyakarta.
Dikelilingi oleh
gunung-gunung dan bukit seperti : Sindoro, Sumbing, Perahu, Telomoyo, Merbabu,
Merapi, Andong dan Menoreh, serta terdapat sebuah bukit kecil ” Bukit Tidar ”
di jantung kota dengan ketinggian ± 500 m dari permukaan laut, menyebabkan
Magelang beriklim sejuk, dengan temperatur antara 250270 Celcius. Dua buah
sungai, Progo dan Elo membatasi wilayah ini di sebelah barat dan timur.
ARTI LAMBANG KOTA MAGELANG
Padi dan kapas berarti kemakmuran, cukup sandang dan pangan.
Paku di atas simpang tiga berarti:
a.
Paku menggambarkan Gunung Tidar sebagai pakuning Pulau Jawa.
b.
Simpang tiga menggambarkan letaknya dipertemukan dari tiga jurusan yaitu Semarang, Purworejo
dan Yogyakarta.
Bintang besar ditengah-tengah berarti rakyat Magelang
ber-Pancasila atau rakyat Magelang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
Topi baja di atas buku berarti adanya pendidikan ABRI, Kota
Militer dan merupakan pusat pendidikan umum.
Warna dasar ada 5 yaitu Hijau, Merah Tua, Putih, Kuning Emas
dan Hitam yang berarti:
a.
Hijau: Lambang kesuburan dan kemakmuran.
b. Merah
Tua: Lambang keberanian/revolusioner.
c.
Putih: Lambang kesucian/kejujuran/kebersihan.
d.
Kuning Emas: Lambang keagungan/kebahagiaan.
e.
Hitam: Lambang keadilan, kuat/sentausa (langgeng).
Bambu runcing diatas dasar merah tua berarti keberanian dan
kekuatan rakyat, berdasarkan sejarah perjuangan rakyat dalam mengusir Belanda,
Inggris dan Gurkha dalam revolusi fisik yang diwarisinya dari perjuangan
Pangeran Diponegoro.
Padi berjumlah 17 butir berarti tanggal 17.
Kapas berjumlah 8 pucuk berarti bulan 8 atau Agustus.
Dua buah bambu runcing, yang satu beruas empat dan yang lain
beruas lima berarti tahun 1945.