Jumat, 05 Februari 2016

SEJARAH KOTA MAGELANG
 Kota Magelang memiliki sejarah panjang dan menarik. Nama Magelang sendiri bertolak belakang dari berbagai sumber, seperti cerita rakyat, dongeng, legenda dan sebagainya. Ada yang berpendapat bahwa nama Magelang itu berasal dari kisah datangnya orang Keling (Kalingga) ke Jawa yang mengenakan hiasan gelang di hidungnya. Kata gelang mendapat awalan “ma” yang menyatakan kata kerja memakai atau menggunakan, maka berarti “memakai gelang”. Jadi Magelang berarti daerah yang didatangi orang-orang yang menggunakan atau memakai gelang. Adalagi yang berpendapat bahwa Magelang itu berasal dari kisah dikepungnya Kyai Sepanjang oleh prajurit Mataram secara “temu gelang” atau rapat berbentuk lingkaran. Ada pula yang mengaitkan nama Magelang itu dengan kondisi geografis daerah Kedu “cumlorot” yang ternyata semakna dengan kata gelang. Berawal dari sebuah desa perdikan “Mantyasih” yang mengandung arti beriman dalam cinta kasih. Penetapan desa Mantyasih tertulis pada Prasasti Mantyasih tertulis pada Prasasti Mantyasih tanggal 11 April 907 M oleh Raja Dyah Balitung yang kemudian menjadi dasar penetapan Hari Jadi Magelang. Desa tersebut kemudian berada di sebelah barat Kota Magelang dengan nama Meteseh di wilayah Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang. Daerah perdikan ini dulu disebut Kebondalem, yang berarti kebun milik Raja, yaitu Sri5 Sunan Pakubuwono dari Surakarta. Tanah yang membujur ke selatan dari kampung Potrobangsan sampai kampung Bayeman sekarang, dulunya adalah kebun kopi, rempah, buah-buahan dan sayur-sayuran termasuk bayam atau “bayem” dalam bahasa Jawa. Sisa-sisa pernah adanya kebun itu masih dapat dilihat dari nama-namatempat seperti : Kebondalem, yaitu sebuah kampung di Kelurahan Potrobangsan, Botton Kopen dahulu adalah kebun kopi, Kebonpolo atau kebun pala, Kemirikerep/Kemirirejo bekas kebun kemiri, Jambon bekas kebun jambu, Bayeman bekas kebun bayam, Pucangsari bekas kebun pohon pucang, Kebonsari bekas kebun yang indah ditanami bermacam-macam tumbuhan, Jambesari kebun yang ditanami pohon pinang/jambe, Karet bekas kebun pohon karet. Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke-18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintah setingkat kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danoekromo sebagai bupati pertama dengan gelar Raden Tumenggung Danoeningrat. Bupati ini pulalah yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membuat alun-alun, bangunan tempat tinggal bupati serta sebuah masjid dan gereja GPIB Jalan Alun-alun Utara. Dalam perkembangan selanjutnya, dipilihlah Magelang sebagai ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818 karena letaknya yang startegis, dilalui jalan raya yang menuju Yogyakarta. Setelah pemerintah Inggris takluk oleh Belanda, Kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian untuk kawasan Jawa Tengah bagian selatan sehingga mendorong perkembangan kota. Selain karena letaknya yang strategis, udara Magelang juga nyaman serta memiliki pemandangan indah, sehingga oleh Belanda kota ini dijadikan Kota Magelang Militer. Pemerintah Belanda terus melengkapi sarana dan prasarana perkotaan. Menara air minum dibangun di tengah-tengah kota pada tahun 1918, perusahaan listrik mulai beroperasi tahun 1927, dan jalan-jalan arteri diperkeras dan diaspal. Kota Magelang diberikan status sebagai Kota Magelang Gemeente pada 1 April 1906 dan dipimpin oleh seorang Belanda yang menjabat sebagai Burgemeester. Burgemeester inilah yang sekarang disebut Walikota. Perkembangan jaman menuntut dibangunnya berbagai sarana dan prasarana kota. Sarana dan prasarana air bersih, penerangan, perbankan, tempat-tempat makan-minum, tempat hiburan dan rekreasi serta yang lain terus berkembang sebagaimana layaknya sebuah kota yang penuh dengan dinamika. (dari Buku Panduan Wisata Kota Magelang) LETAK KOTA MAGELANG Kota Magelang terletak di antara 70 LS dan 110 BT, ,merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menempati posisi sangat strategis, yaitu terletak tepat di tengah pulau Jawa dan berada di persimpangan poros utama : Yogyakarta-Semarang, Yogyakarta-Wonosobo, Semarang-Kebumen-Cilacap. Jaraknya 65 km dari Semarang dan 42 km dari Yogyakarta. Dikelilingi oleh gunung-gunung dan bukit seperti : Sindoro, Sumbing, Perahu, Telomoyo, Merbabu, Merapi, Andong dan Menoreh, serta terdapat sebuah bukit kecil ” Bukit Tidar ” di jantung kota dengan ketinggian ± 500 m dari permukaan laut, menyebabkan Magelang beriklim sejuk, dengan temperatur antara 250270 Celcius. Dua buah sungai, Progo dan Elo membatasi wilayah ini di sebelah barat dan timur. ARTI LAMBANG KOTA MAGELANG Padi dan kapas berarti kemakmuran, cukup sandang dan pangan. Paku di atas simpang tiga berarti: a. Paku menggambarkan Gunung Tidar sebagai pakuning Pulau Jawa. b. Simpang tiga menggambarkan letaknya dipertemukan dari tiga jurusan yaitu Semarang, Purworejo dan Yogyakarta. Bintang besar ditengah-tengah berarti rakyat Magelang ber-Pancasila atau rakyat Magelang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Topi baja di atas buku berarti adanya pendidikan ABRI, Kota Militer dan merupakan pusat pendidikan umum. Warna dasar ada 5 yaitu Hijau, Merah Tua, Putih, Kuning Emas dan Hitam yang berarti: a. Hijau: Lambang kesuburan dan kemakmuran. b. Merah Tua: Lambang keberanian/revolusioner. c. Putih: Lambang kesucian/kejujuran/kebersihan. d. Kuning Emas: Lambang keagungan/kebahagiaan. e. Hitam: Lambang keadilan, kuat/sentausa (langgeng). Bambu runcing diatas dasar merah tua berarti keberanian dan kekuatan rakyat, berdasarkan sejarah perjuangan rakyat dalam mengusir Belanda, Inggris dan Gurkha dalam revolusi fisik yang diwarisinya dari perjuangan Pangeran Diponegoro. Padi berjumlah 17 butir berarti tanggal 17. Kapas berjumlah 8 pucuk berarti bulan 8 atau Agustus. Dua buah bambu runcing, yang satu beruas empat dan yang lain beruas lima berarti tahun 1945. KOTA MAGELANG SAAT MALAM HARI Sejarah Amerika Serikat Amerika Serikat terbentuk dari 13 bekas koloni Inggris selepas Revolusi Amerika setelah deklarasi kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1776. Pada asalnya, struktur politiknya ialah sebuah konfederasi. Tetapi selepas debat yang lama dan terbentuknya Konstitusi Amerika Serikat, koloni ini akhirnya sepakat untuk membentuk negara federasi. Pada abad ke-19 kekuatan AS meluas di seluruh benua Amerika Utara. Melalui paksaan, kekuatan militer, dan diplomasi, AS memperoleh banyak negara-negara bagian lain di dalam dan di luar negara seperti Kuba dan Filipina. Walaupun begitu, negara ini mengalami masalah sosial yang buruk. Dalam usaha untuk mengembangkan wilayah kekuasaan kaum kulit putih, kaum pribumi Indian telah dijadikan korban. Melalui kekuatan militer, pemusnahan, penyingkiran serta pembangunan daerah reservasi, kaum pribumi Indian telah disingkirkan. Di sebelah selatan, masih ada sistem perbudakan dengan kaum kulit hitam sebagai warga kelas kedua. Diskriminasi terhadap kaum berwarna merupakan salah satu sebab terjadinya perang saudara antara negara bagian-negara bagian Utara dan Selatan. Walaupun sistem perbudakan telah dihapuskan selepas kekalahan negara-negara bagian Selatan, diskriminasi warna kulit terus merajalela sehingga ke pertengahan abad ke-20. Sewaktu era tersebut, negara ini terus maju menjadi sebuah penguasa perindustrian dunia, yang berterusan sehingga ke abad-20, dikenal sebagai Abad Kegemilangan Amerika atau the American Century. Dalam abad ini pengaruh Amerika semakin meluas di arena internasional dan menjadi pusat inovasi serta teknologi terunggul di dunia ketika itu. Beberapa sumbangan teknologinya termasuk telepon, televisi, komputer, Internet, senjata nuklir, kapal terbang dan perjalanan angkasa luar. Negara ini telah mengalami beberapa pengalaman pahit seperti Perang Saudara Amerika (1861-1865) dan kejatuhan ekonomi yang buruk sewaktu "Great Depression" (1929-1939) yang bukan saja melanda Amerika malah hampir seluruh dunia. Pengalaman terbaru yang paling menyedihkan ialah serangan 9/11 pada 11 September 2001 di World Trade Center, New York, di mana hampir tiga ribu orang terbunuh akibat serangan teroris. Dari segi sejarah, negara ini telah terlibat dalam beberapa perang dunia yang besar, dari Perang 1812 menentang Inggris, dan berpakta pula dengan Inggris sewaktu Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Pada era 1960-an Amerika terlibat di dalam Perang Dingin menentang kekuatan besar yang lain yaitu Soviet serta pengaruh komunisme. Dalam usaha membendung penularan komunisme di Asia, AS dalam Perang Korea, Vietnam dan terakhir di Afganistan. Selepas kejatuhan dan perpecahan Soviet, AS bangkit menjadi sebuah kekuatan ekonomi dan militer yang terkuat di dunia. Sewaktu tahun 1990-an, AS menobatkan dirinya sebagai polisi dunia dan tentaranya beraksi di Kosovo, Haiti, Somalia dan Liberia, dan Perang Teluk Pertama terhadap Irak yang menginvasi Kuwait. Selepas serangan teroris pada 11 September 2001 di World Trade Center dan Pentagon, AS melancarkan serangan balasan terhadap Afganistan dan menjatuhkan negara Taliban di sana dan pada tahun 2003 melancarkan Perang Teluk Kedua terhadap Irak untuk menyingkirkan rezim Saddam Hussein. SEJARAH KOMPUTER Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika. Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi." Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer. 3000 SM Penggunaan Abakus/Sempoa - Sejarah Sempoa atau Abakus 876 M Pemakaian Simbol Angka Nol - Sejarah Penemuan Angka Nol 1620 Mistar Hitung oleh Edmund Gunter - Mistar Hitung dan Mesin Hitung 1642 Kalkulator Mekanik oleh Blaise Pascal - Penemu Kalkulator 1694 Mesin Hitung Biner oleh Gottfried Leibniz - Penemu Sistem Bilangan Biner Modern Komputer Pertama1832 Komputer Mesin Pertama dengan instruksi internal oleh Charles Babbage - Penemu Komputer Mesin Pertama 1854 Bentuk Dasar Aplikasi Komputer / Logika Simbolis oleh George Boole - Pelopor Ilmu Komputer 1857 Pita Kertas Kontinyu Penyimpan dan Pembaca Data oleh Sir Wheatstone 1896 Tokoh Ilmuwan Penemu - http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com Tabulating Machine Company oleh Herman Hollerith - Penemu Mesin Tabulasi Kartu Data 1918 Mesin Penghitung berdasar angka biner 1 dan 0 ABC1937 Komputer Digital Elektronik Pertama oleh John Atanasoff - Penemu Komputer Elektronik Pertama 1938 Komputer Z3 - Komputer Pertama Kode Biner oleh Konrad Zuse - Bahasa Pemograman Tingkat Tinggi Pertama 1949 ENIAC - Electronic Numerical Integrator And Computer oleh John Mauchly - Perancang Komputer ENIAC 1953 IBM memproduksi Komputer model 560 secara masal - Howard Aiken - IBM 1956 IBM mengembangkan Hard Drive pertama RAMAC 1960 Komputer Komersial Pertama dilengkapi Keyboard dan Monitor 1963 Douglas Engelbart mengembangkan Mouse pada SRI 1968 Intel Didirikan 1976 Steve Jobs dan Steve Wozniak mendirikan Apple Computer 1977 Bill Gates dan Paul Allen mendirikan Microsoft 1978 WordStar dikeluarkan 1980 dBase II muncul di pasar 1981 IBM PC dengan sistem operasi MS DOS 1983 IBM PC dengan menggunakan Hard Drive 1984 CD ROM mulai muncul 1985 Microsoft mengembangkan Windows 1.0 untuk IBM PC 1988 Microsoft merilis Windows 2.03 1989 Tim Berners Lee menemukan World Wide Web 1990 Intel memperkenalkan Chip i486 & Windows versi 3.0 1995 Microsoft memperkenalkan Windows 95 & Office 95 1999 E-commerce berkembang pesat 2000 Krisis Y2K - Millennium Baru Daftar Tokoh Ilmuwan Komputer Sejarah Perkembangan Komputer.doc - Download (419 kb) Google Search : Sejarah Perkembangan Komputer Artikel Biografi : Sejarah Perkembangan Komputer | Tokoh Ilmuwan Penemu Sejarah Perkembangan Komputer : 9 out of 10 based on 234 ratings - 72 review - Tokoh Ilmuwan Penemu - http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2010/04/sejarah-perkembangan-komputer.html



SEJARAH KOTA MAGELANG
Kota Magelang memiliki sejarah panjang dan menarik. Nama Magelang sendiri bertolak belakang dari berbagai sumber, seperti cerita rakyat, dongeng, legenda dan sebagainya. Ada yang berpendapat bahwa nama Magelang itu berasal dari kisah datangnya orang Keling (Kalingga) ke Jawa yang mengenakan hiasan gelang di hidungnya. Kata gelang mendapat awalan “ma” yang menyatakan kata kerja memakai atau menggunakan, maka berarti “memakai gelang”. Jadi Magelang berarti daerah yang didatangi orang-orang yang menggunakan atau memakai gelang.
      Adalagi yang berpendapat bahwa Magelang itu berasal dari kisah dikepungnya Kyai Sepanjang oleh prajurit Mataram secara “temu gelang” atau rapat berbentuk lingkaran. Ada pula yang mengaitkan nama Magelang itu dengan kondisi geografis daerah Kedu “cumlorot” yang ternyata semakna dengan kata gelang. Berawal dari sebuah desa perdikan “Mantyasih” yang mengandung arti beriman dalam cinta kasih. Penetapan desa Mantyasih tertulis pada Prasasti Mantyasih tertulis pada Prasasti Mantyasih tanggal 11 April 907 M oleh Raja Dyah Balitung yang kemudian menjadi dasar penetapan Hari Jadi Magelang. Desa tersebut kemudian berada di sebelah barat Kota Magelang dengan nama Meteseh di wilayah Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang.
      Daerah perdikan ini dulu disebut Kebondalem, yang berarti kebun milik Raja, yaitu Sri5 Sunan Pakubuwono dari Surakarta. Tanah yang membujur ke selatan dari kampung Potrobangsan sampai kampung Bayeman sekarang, dulunya adalah kebun kopi, rempah, buah-buahan dan sayur-sayuran termasuk bayam atau “bayem” dalam bahasa Jawa. Sisa-sisa pernah adanya kebun itu masih dapat dilihat dari nama-namatempat seperti : Kebondalem, yaitu sebuah kampung di Kelurahan Potrobangsan, Botton Kopen dahulu adalah kebun kopi, Kebonpolo atau kebun pala, Kemirikerep/Kemirirejo bekas kebun kemiri, Jambon bekas kebun jambu, Bayeman bekas kebun bayam, Pucangsari bekas kebun pohon pucang, Kebonsari bekas kebun yang indah ditanami bermacam-macam tumbuhan, Jambesari kebun yang ditanami pohon pinang/jambe, Karet bekas kebun pohon karet.
      Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke-18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintah setingkat kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danoekromo sebagai bupati pertama dengan gelar Raden Tumenggung Danoeningrat. Bupati ini pulalah yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membuat alun-alun, bangunan tempat tinggal bupati serta sebuah masjid dan gereja GPIB Jalan Alun-alun Utara. Dalam perkembangan selanjutnya, dipilihlah Magelang sebagai ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818 karena letaknya yang startegis, dilalui jalan raya yang menuju Yogyakarta.
      Setelah pemerintah Inggris takluk oleh Belanda, Kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian untuk kawasan Jawa Tengah bagian selatan sehingga mendorong perkembangan kota. Selain karena letaknya yang strategis, udara Magelang juga nyaman serta memiliki pemandangan indah, sehingga oleh Belanda kota ini dijadikan Kota Magelang Militer. Pemerintah Belanda terus melengkapi sarana dan prasarana perkotaan. Menara air minum dibangun di tengah-tengah kota pada tahun 1918, perusahaan listrik mulai beroperasi tahun 1927, dan jalan-jalan arteri diperkeras dan diaspal.
      Kota Magelang diberikan status sebagai Kota Magelang Gemeente pada 1 April 1906 dan dipimpin oleh seorang Belanda yang menjabat sebagai Burgemeester. Burgemeester inilah yang sekarang disebut Walikota.
      Perkembangan jaman menuntut dibangunnya berbagai sarana dan prasarana kota. Sarana dan prasarana air bersih, penerangan, perbankan, tempat-tempat makan-minum, tempat hiburan dan rekreasi serta yang lain terus berkembang sebagaimana layaknya sebuah kota yang penuh dengan dinamika. (dari Buku Panduan Wisata Kota Magelang)

LETAK KOTA MAGELANG

Kota Magelang terletak di antara 70 LS dan 110 BT, ,merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menempati posisi sangat strategis, yaitu terletak tepat di tengah pulau Jawa dan berada di persimpangan poros utama : Yogyakarta-Semarang, Yogyakarta-Wonosobo, Semarang-Kebumen-Cilacap. Jaraknya 65 km dari Semarang dan 42 km dari Yogyakarta.
      Dikelilingi oleh gunung-gunung dan bukit seperti : Sindoro, Sumbing, Perahu, Telomoyo, Merbabu, Merapi, Andong dan Menoreh, serta terdapat sebuah bukit kecil ” Bukit Tidar ” di jantung kota dengan ketinggian ± 500 m dari permukaan laut, menyebabkan Magelang beriklim sejuk, dengan temperatur antara 250270 Celcius. Dua buah sungai, Progo dan Elo membatasi wilayah ini di sebelah barat dan timur.
ARTI LAMBANG KOTA MAGELANG

Padi dan kapas berarti kemakmuran, cukup sandang dan pangan.
Paku di atas simpang tiga berarti:
                a. Paku menggambarkan Gunung Tidar sebagai pakuning Pulau Jawa.
                b. Simpang tiga menggambarkan letaknya dipertemukan dari tiga jurusan                     yaitu Semarang, Purworejo dan Yogyakarta.

Bintang besar ditengah-tengah berarti rakyat Magelang ber-Pancasila atau rakyat Magelang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
Topi baja di atas buku berarti adanya pendidikan ABRI, Kota Militer dan merupakan pusat pendidikan umum.
Warna dasar ada 5 yaitu Hijau, Merah Tua, Putih, Kuning Emas dan Hitam yang berarti:
                a. Hijau: Lambang kesuburan dan kemakmuran.
                b. Merah Tua: Lambang keberanian/revolusioner.
                c. Putih: Lambang kesucian/kejujuran/kebersihan.
                d. Kuning Emas: Lambang keagungan/kebahagiaan.
                e. Hitam: Lambang keadilan, kuat/sentausa (langgeng).

Bambu runcing diatas dasar merah tua berarti keberanian dan kekuatan rakyat, berdasarkan sejarah perjuangan rakyat dalam mengusir Belanda, Inggris dan Gurkha dalam revolusi fisik yang diwarisinya dari perjuangan Pangeran Diponegoro.
Padi berjumlah 17 butir berarti tanggal 17.
Kapas berjumlah 8 pucuk berarti bulan 8 atau Agustus.
Dua buah bambu runcing, yang satu beruas empat dan yang lain beruas lima berarti tahun 1945.